JAKARTA - Krisis finansial boleh saja melanda negara-negara di seluruh dunia, namun setidaknya Indonesia masuk dalam jajaran negara paling atraktif dalam menarik investasi. Terbukti, ranking Indonesia naik dua peringkat.
"Masih besarnya minat investasi penanaman modal asing (PMA) ke Indonesia dapat dilihat dari survei. Ranking investasi Indonesia naik menjadi ranking ke delapan dalam 10 negara paling atraktif dalam menarik investasi," tukas Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Paskah Suzetta, dalam sambutan seminar outlook 2009 bertajuk Prospek Investasi pada Tahun Politik, di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Kamis (13/11/2008).
Paskah mengatakan, tantangan investasi ke depan akan lebih berat, karena sudah memasuki tahun politik yang secara langsung akan mempengaruhi perekonomian nasional. "Meskipun kedewasaan politik masyarakat diharapkan pengaruhnya tidak besar," cetusnya.
Untuk realisasi investasi 2008 memang masih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya, namun secara keseluruhan masih tetap tumbuh 10,7 persen.
Dua pertiga dari investasi berasal dari negara maju, terutama di Eropa. Investasi ke negara berkembang pun mengalir sekira USD500 miliar, naik 21 persen dibandingkan tahun 2006. "Negara berkembang terbesar adalah China. Aliran investasi ke Asia Tenggara sebesar USD60,5 miliar, itu yang terbesar ke Singapura," ungkapnya.
Sementara untuk nilai ekspor nonmigas 2008 sebesar USD80,3 miliar, dan untuk PMA sebesar USD11,52 miliar.
Kamis, 13 November 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar