JAKARTA - Rencana penetapan nilai alpha dalam perhitungan bahan bakar minyak (BBM) pada tahun depan adalah sebesar delapan persen, yakni lebih rendah dari nilai alpha pada tahun 2008 ini sebesar sembilan persen.
"Kita akan melobi pemerintah untuk menaikkan nilai alphanya. Pasalnya, untuk pengiriman BBM ke Papua itu memerlukan alpha sebesar 22 persen. Yang lima persen itu hanya untuk di Jawa saja," ujar UP Pemasaran BBM Ritel Pertamina K Denni Wisnuwardani, usai dialog bertajuk Tantangan Supply Chain BBM & BBG Indonesia, di Financial Club, Graha Niaga, Jalan Jendral Sudirman, Jakarta, Rabu (26/11/2008).
Dia menjelaskan, dasar perhitungan harga BBM bersubsidi adalah dengan menggunakan formula Mops plus Alpha. Mops adalah harga produk minyak di Singapura, yakni yang dijadikan patokan harga minyak. Sedangkan alpha berdasarkan margin, termasuk biaya transportasi.
Untuk itu, dalam penentuan margin tersebut haruslah dicari rata-rata dari margin yang diperlukan untuk transportasi di tiap-tiap daerah di Indonesia, karena Pertamina memasarkan BBM tersebut di seluruh wilayah Indonesia.
"Kalau di rata-rata, sembilan persen masih okelah, yakni pada harga crude yang normal," ucapnya.
Dia melanjutkan, harga crude atau minyak mentah yang normal itu adalah USD70 per barel. Sedangkan saat ini harga minyak mentah sudah mencapai USD50 per barel.
"Harga crude sekarang ini memang sedang naik-turun. Tapi kita inginkan yang terjangkau. Harganya terlalu tinggi tidak bagus, terlalu rendah juga membuat tidak stabil," paparnya.
Dengan demikian, Pertamina menderita kerugian sebesar antara Rp130-150 per liter untuk premium. Jika penurunan harga minyak mentah ini terus terjadi maka kerugian Pertamina itu akan terus bertambah.
"Jika harga crude turun terus, akan bertambah kerugiannya. Untuk itu, harus dilakukan efisiensi dari internal untuk mengurangi kerugian itu," pungkasnya.
Semua anggaran harus dilakukan pemotongan, misalnya untuk kegiatan dinas-dinas keluar kota seperti untuk rapat, dapat digunakan teleconference. Begitu juga dengan penggunaan mobil dinas, harus digunakan dengan tepat agar tidak boros bahan bakar.
Rabu, 26 November 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar