JAKARTA - Pemerintah melaksanakan penandatanganan 29 kontrak kerja sama migas serta empat kontrak kerja sama gas metana batu bara (GMB).
Total kontrak nilai migas tersebut sebesar USD1,439 miliar. Namun, dari total kontrak tersebut, dilakukan bertahap. Artinya, terdapat kontrak lanjutan dari tahun sebelumnya.
"Sebanyak 20 kontrak berasal dari kontrak kerja sama baru, hasil penawaran langsung tahap satu 2008 dan sembilan berasal dari kontrak kerja sama baru hasil lelang tahun 2007 dan 2008," ujar Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, di sela Kongres Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) dan Penandatanganan KKKS, di Hotel Gran Melia, Kuningan, Jakarta, Kamis (13/11/2008).
Total investasi dari 20 kontrak kerja sama hasil penawaran langsung tahap satu 2008, adalah sebesar USD316,8 juta, sedangkan signature bonus sebesar USD40,5 juta.
Sedangkan, total investasi dari sembilan kontrak kerja sama baru pada 2007 dan 2008 adalah USD465,1 juta. Dan signature bonus yang diterima pemerintah adalah USD65,9 juta.
Selain itu, ditandatangani pula empat wilayah kerja gas metana batu bara setelah penawaran langsung yakni PT Indobarambai Gas Methan, pada wilayah exiting sembilan kuasa pertambangan batubara di Propinsi Kalimantan Selatan, PT Barito Basim Gas, pada wilayah exiting 11, KP Batubara di Propinsi Kalimantan Selatan, Konsorsium Kutai West CBM Inc-Newton Energy Capital Limited di Kalimantan Timur, serta Konsorsium PT Pertamina Hulu Energi Metana Kalimantan A-Sangata West CBM Inc di Kalimantan Timur.
Total Investasi dari keempat kontrak tersebut adalah USD16,31 juta dan signature bonus yang akan diterima pemerintah adalah USD4 juta.
Kamis, 13 November 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar