JAKARTA - Meskipun perekonomian 2009 diprediksi akan berat, hal itu tidak menyurutkan niat PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) untuk berekspansi usaha dengan membuka restoran baru. Restoran tersebut akan terfokus pada free standing atau restoran dengan lahan sendiri dan mempunyai fasilitas terdepan.
Direktur FAST JD Juwono mengungkapkan, pada 2009 perusahaan akan membuka 20 restoran besar dengan luas lahan 600-800 meter persegi (m2) dengan biaya investasi sebesar Rp140-160 miliar.
"Ekspansi buka restoran baru akan segera dilakukan pada awal tahun depan di beberapa kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar, dan Medan," ungkapnya kepada wartawan, dalam paparan publik, di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (24/11/2008).
Menurutnya, ekspansi membuka restoran baru dengan lahan yang lebih luas dan ditambah fasilitas lebih berupa, karoke, kafe, dan internet untuk dimaksudkan menggarap keuntungan lebih besar dari kunjungan para konsumen dan juga menambah kuat brand yang ada.
Juwono mengatakan, dana ekspansi usaha berasal dari belanja modal atau dana kas internal. Hal ini pula yang sudah dilakukan selama tahun terakhir dalam membuka restroan baru.
Sementara melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar, Juwono menuturkan, perusahaan tidak terimbas dampak negatif. Pasalnya royalti yang dibayarkan kepada perusahaan franchiser di Amerika dikonversikan dalam rupiah dengan jumlah yang sama. "Artinya nilai tukar rupiah yang lemah tidak berpengaruh bagi pendapatan perusahaan," tegasnya.
Senin, 24 November 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar