JAKARTA - Pergerakan rupiah yang sempat liar diakhir pekan diyakini tidak akan kembali bergerak lebar pada pembukaan pasar Senin (17/11/2008).
Jika menguat, maka penguatannya itu pun sangat terbatas. Pasalnya tingginya permintaan dolar dan suplai yang rendah masih menjadi faktor dominan rupiah menguat terbatas.
Namun, optimistis rupiah akan membaik sangat terbuka lebar. Pasalnya, saat ini BI aktif dan agresif mengeluarkan kebijakan untuk menyelamatkan rupiah dari keterpurukan dan menahan aksi ambil untung para spekulan.
Direktur Current and Management Group Farial Anwar mengatakan, kebijakan baru BI tentang perdagangan valas dan pemberian blanket guarantee diyakini bisa membantu rupiah kembali gairah dan menutup pintu rapat-rapat para spekulan.
"Peraturan BI tentang perdagangan valas sangat positif dan bisa merendam aksi spekulan yang meresahkan," katanya.
Lebih lanjut, tindakan tegas pemerintah dalam merespons rumor negatif pasar uang dan perbankan dinilai akan banyak membantu rupiah kembali menguat dan tidak akan lagi terpuruk pada level yang mengkhawatirkan.
Dia berpendapat, dengan pertimbangan tersebut maka posisi perdagangan rupiah akan berada di level Rp11.400-Rp11.800 per USD.
Tidak hanya itu, dirinya meminta kebijakan baru BI tentang perdagangan valas bisa terus dikontrol. Pasalnya aksi para spekulan akan semakin lincah dan pintar dengan modus manipulasi dokumen untuk membeli dolar.
Sebagai informasi, pada akhir pekan rupiah bergerak lebar dan bahkan sempat menyentuh level terendah di angka Rp11.998 perdolar AS. Meskipun BI cukup agresif meredam gejolak rupiah, namun belum cukup meredam. Pasalnya kebutuhan dolar AS yang tinggi dan terbatasnya suplai masih menjadi faktor dominan rupiah semakin lemah dan sekalipun menguat hanya tipis terjadi penguatannya.
Senin, 17 November 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar