NEW YORK - Indeks bursa Wall Street bergerak anomali dibandingkan pedagangan bursa di Asia. Setelah China meluncurkan paket stimulus ekonomi senilai hampir USD600 miliar, bursa Asia pada perdagangan Senin (10/11/2008) kemarin menguat, sedangkan Wall Street anjlok 73 poin.
Seperti dilansir dalam Associated Press, Selasa (11/11/2008), bursa Wall Street memang sempat menyambut positif atas paket stimulus ekonomi China yang akan meredam volatilitas pasar akibat tekanan krisis global itu. Namun sentimen positif itu tak berlangsung lama, karena kemudian pasar kembali mencemaskan kondisi perekonomian AS yang semakin suram.
Itu terlihat dari kejatuhan saham General Motors yang cukup dalam, kemudian rencana pemerintah AS untuk terus mendukung perusahaan asuransi raksasa AIG dengan kucuran hingga USD150 miliar.
Belum lagi muncul kabar DHL, perusahaan logistik raksasa AS, berencana mengurangi jumlah karyawannya hingga 9.500 orang, dan laporan keuangan Lehman Brothers yang terus memburuk.
Semua sentimen negatif itu membuat indeks Dow Jones harus berakhir merosot sekitar 73,27 poin menjadi 8.870. Sementara indeks lainnya juga turun lebih dari satu persen. Indeks Standard & Poor's 500 turun 11,78 poin menjadi 919,21, dan indeks Nasdaq jatuh 30,66 poin menjadi 1.616,74.
Para pelaku pasar menilai bahwa meski paket stimulus ekonomi China itu menjadi kabar positif bagi pasar di seluruh dunia, karena akan ikut meredam gejolak pasar, namun stimulus itu sendiri tak terlalu berimbas terhadap ekonomi AS.
Selasa, 11 November 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar