JAKARTA - Meski mengalami penurunan aset hingga Rp450 miliar, PT Trimegah Securities Tbk (TRIM) memastikan memiliki kas yang cukup untuk melunasi kewajiban kepada nasabahnya.

Direktur Trimegah Karman Pamurahardjo mengatakan, bahwa kabar yang mengatakan pihaknya tidak bisa menarik piutang transaksi marjin tidak benar. "Berita perusahaan tak bisa menarik piutang transaksi marjin adalah tidak benar," ujar Karman, di Jakarta, Jumat (7/11/2008).

Menurutnya, jumlah piutang marjin yang terjadi, disebabkan oleh nasabah yang melunasi kewajibannya. Dengan begitu, perseroan masih cukup aman dalam melunasi kewajiban terhadap nasabah. "Pelunasan kewajiban oleh nasabah ini menyebabkan kami memiliki kas yang cukup untuk melunasi kewajiban kami sehingga terjadi penurunan kewajiban dan penurunan aset," lanjut Karman.

Perseroan, menurutnya, memiliki sistem equity control yang online dan integrated, sehingga Trimegah sama sekali tidak mengalami masalah dalam melakukan pengawasan terhadap piutang marjin. Termasuk dalam hal menarik atau menagih piutang marjin kepada nasabah.

Penurunan posisi piutang marjin ini, lanjut Karman, sesuai dengan kebijakan perusahaan untuk mengurangi risiko sehubungan dengan kondisi pasar modal yang saat ini masih volatile. "Sehingga, penurunan posisi piutang marjin ini sama sekali bukan disebabkan oleh tidak dapat ditariknya atau ditagihnya piutang marjin," katanya.

Trimegah sendiri mencatat penurunan aset hingga Rp450 miliar karena terimbas dampak pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Total aktiva Trimegah selama sembilan bulan pertama 2008, menurun 26,84 persen, menjadi Rp1,227 triliun, dari Rp1,677 triliun periode sama tahun lalu.

Selain total aktiva, total kewajiban perseroan selama kuartal III-2008, juga turun sebesar 31,2 persen, menjadi Rp849, 547 miliar, dari Rp1,234 triliun pada periode sama tahun lalu.

Penurunan IHSG, yang cukup dalam selama beberapa bulan ini, juga menyebabkan penurunan aktiva pada piutang marjin sebesar Rp409,6 miliar, atau sekira 46,1 persen. Sementara utang nasabah dan hutang marjin juga turun sebesar Rp252,8 miliar atau 53,66 persen.

Selain itu, pada sisi kewajiban terjadi penurunan hutang obligasi sehubungan dengan pelunasan Obligasi Trimegah IIA, sebesar Rp100 miliar, atau 29,2 persen. Kewajiban berupa hutang bank juga mengalami penurunan sebesar 44,1 persen. Perseroan telah melakukan pelunasan hutang sebesar Rp75 miliar.

Sementara laporan keuangan periode sembilan bulan pertama 2008, berlangsung negatif. Hingga kuartal III-2008, perseroan mengalami rugi Rp9,197 miliar. Sementara periode sama tahun lalu, perseroan masih mengalami laba sebesar Rp60,727 miliar.

Jumlah pendapatan usaha Trimegah turun 10,59 persen dari Rp222,309 miliar per September, 2007 menjadi Rp198,775 miliar per September 2008.

0 komentar:

Caution : Wajib diklik

Followers

Caution : Wajib diklik