JAKARTA - Semua saham emiten Bakrie sudah mulai diperdagangkan sejak pembukaan sesi pertama Selasa (18/11) kemarin. Hingga pembukaan perdagangan Rabu (19/11/2008), empat dari enam emiten Bakrie kena auto rejection dan membawa indeks harga saham gabungan (IHSG) anjlok 20 poin tepat pada pukul 9.40 JATS.

"Penurunan harga saham Grup Bakrie ini masih, karena penyesuaian harga serta under pressure terhadap saham emiten Bakrie tersebut terutama PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) dan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang hingga kini belum kunjung tuntas," ujar Analis Optima Securites Ikhsan Binarto.

Dia menambahkan, paparan publik yang dua hari lalu dilakukan BNBR masih belum memberikan sinyalemen positif terhadap pergerakan saham Grup Bakrie secara keseluruhan.

"Masih ada beberapa informasi yang belum dipaparkan jelas pada saat paparan publik kemarin," ungkapnya.

Menurut data yang dihimpun, kode emiten BNBR anjlok Rp13 atau turun 9,92 persen ke level Rp118 per lembarnya (auto rejection), BUMI anjlok Rp90 atau turun 9,47 persen ke level Rp860 per lembarnya (auto rejection).

Sementara PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) anjlok Rp30 atau turun 9,52 persen ke posisi Rp285 per lembarnya (auto rejection), PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) anjlok Rp25 atau turun 9,09 persen ke level Rp250 per lembarnya (auto rejection).

Sedangkan PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) anjlok Rp5 atau turun 7,04 persen ke level Rp66 per lembarnya, sedangkan PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) merosot Rp2 atau turun 3,64 persen ke level Rp54 per lembarnya.

0 komentar:

Caution : Wajib diklik

Followers

Caution : Wajib diklik