Senin, 30 Maret 2009

Menyambut Pasar yang Kian Semarak


Hanya lima hari. Tapi waktu yang singkat itu sangat berarti bagi investor atau pelaku pasar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Investor seolah memperoleh seteguk air di tengah gurun pasir yang panas. Pelaku pasar yang haus capital gain karena memang jarang sekali menikmatinya pertengahan tahun lalu, tiba-tiba diguyur capital gain yang cukup berlimpah. Dalam waktu lima hari, sejak Rabu (18/3/2009) hingga Selasa (24/3/2009) suasana perdagangan saham di BEI memang berlangsung semarak. Investor melakukan jual beli dengan penuh suka ci

Jika pada Selasa (17/3/2009) indeks harga saham gabungan (IHSG) BEI masih tampak lemah, tertekan hingga posisi 1.312,09 maka pada Selasa (24/3/2009) IHSG telah melompat ke level 1.436,11. Hanya dalam waktu lima hari bursa, indikator perdagangan BEI terbang 9,45%. Ini bukan angka yang kecil. Dalam waktu lima hari itu, investor saham di BEI seperti mendapatkan energi baru dan termotivasi untuk belanja sejumlah saham yang dianggap favorit.

Berbagai Faktor

Kenaikan harga saham yang memicu kenaikan IHSG di BEI itu memang tidak terlepas dari euforia yang terjadi di Amerika Serikat sebagi respons dari kebijakan pemerintah Obama yang akan membersihkan bank-bank di sana dari aset-aset yang dianggap kotor. Melalui kebijakan yang bertajuk, Public-Private Investment Program for Legacy Assets, pemerintah Obama akan menggelontorkan dana segar senilai USD1 triliun. Kebijakan ini pula yang membuat pelaku di Wall Street meledak dan kembali memborong saham terutama sektor keuangan.

Sebelum rencana itu diumumkan, pelaku bursa sudah dilanda euforia. Harga saham dan indeks Wall Street melesat. Begitu kebijakan itu diumumkan, pada perdagangan Senin (24/3/2009) Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) dan Standard & Poor's melonjak masing-masing 6,84 persen dan 7 persen. Euforia di Wall Street itulah yang menjadi pemicu utama kenaikan indeks di BEI.

Namun, faktor luar negeri itu bukan satu-satunya. Menkeu Sri Mulyani menyebutkan kenaikan indeks di BEI dan kembalinya investor memburu saham karena kinerja keuangan emiten tidaklah seburuk yang dibayangkan. Ini terbukti pada laporan keuangan sebagian emiten yang sudah mulai dipublikasikan di media massa.

Tentu masih ada investor yang bertanya, sampai kapan suasana semarak ini terus berlangsung. Yang namanya pasar dimanapun selalu berlangsung dinamis, naik dan turun. Jika dalam lima hari tersebut harga saham dan indeks BEI melesat tajam hingga menembus batas psikologis 1.400, bukan tidak mungkin akan mengalami koreksi. Tapi yang harus disimak adalah tren ke depannya. Bagaimana kebijakan yang dilakukan negeri Paman Sam, yang menjadi sumber masalah terhadap krisis keuangan global selama ini, dan bagaimana rapor emiten yang sudah dipublikasikan.

Jika kebijakan pemerintah Obama mampu membangkitkan kembali ekonomi AS, maka suasana pasar yang semarak belum akan berakhir. Bagi investor, pasar yang semarak ini perlu disambut dengan sikap penuh optimistis, sehingga bisa menikmati capital gain. Semoga.

0 komentar:

Caution : Wajib diklik

Followers

Caution : Wajib diklik