JAKARTA - Setelah sempat terseok-seok jatuh bangun, akhirnya pada perdagangan saham indeks ditutup menguat tipis 1,17 poin atau setara 0,1 persen ke level 1.192,53. Hal yang sama juga terlihat pada penguatan bursa regional Asia, seperti Hang Seng yang naik 1,3 persen dan Nikkei naik 1,7 persen.
Analis saham Optima Sekuritas, Ikhsan Binarto mengatakan, menguat tipisnya pasar saham dalam negeri lebih menandakan para investor masih bersikap hati-hati atau wait and see untuk melihat kondisi pasar menguat. "Para investor bersikap konservatif dan akan menunggu sentiment positif terjadinya pergerakan pasar kembali menguat," katanya.
Lebih lanjut, ia menuturkan, tipisnya penguatan indek pada akhir perdagangan saham, Rabu (3/12/2008) dengan nilai transaksi hanya Rp1 triliun mengambarkan pasar masih memungkinkan kembali menguat dan diperkirakan pada pembukaan perdagangan hari ini, indek bergerak dikisaran 1.170 hingga 1.220. "Investor masih menyakini indek kembali rebound. Pasalnya sentiment positif akan ada dari hasil rapat dewan gubernur BI nanti," paparnya.
Untuk itu, Ikhsan berpendapat, dengan pergerakan indek yang bergerak terbatas. Investor disarankan untuk mengkoleksi saham, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan PT International Nickel Indonesia Tbk (INCO).
Senada juga disampaikan analis BNI Sekuritas, Muhammad Al Fatih, kendatipun indek masih dibayangi pelemahan. Namun diperkirakan pada pembukaan perdagangan, Kamis (4/12/2008) indeks masih punya celah terjadi penguatan. Bilamana, sentiment positif terjadi didalam negeri.
Ia memperkirakan, titik support 1.180 menjadi sangat penting untuk dicermati. Level ini akan menguji pergerakan indeks menguat atau pun sebaliknya. "Bila gagal, maka indeks bisa menuju ke level 1.150," terangnya.
Dirinya menjelaskan, kondisi yang sangat mempengaruhi indeks, masih berasal dari global. Penguatan atau pelemahan pada indeks Dow Jones, akan di hadapkan pada pergerakan bursa regional serta Eropa. Begitupula dengan harga komoditas yang kembali mengalami pelemahan.
Beberapa saham yang direkomendasikannya, PT Bank Mandiri Indonesia Tbk (BMRI) dengan support 1.400 dan resistance 1.550, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) support 2.975 resistance 3.500, dan PT Bank Danamon Tbk (BDMN) support 3.200, resistance 3.500
Sementara menurut Trimegah Securities, meskipun pada perdagangan kemarin, bursa utama regional membukukan kenaikan rata-rata 1,8 persen namun hal tersebut tidak serta merta mendorong IHSG menutup celah harga yang tertinggal pada level 1.216.
Para Investor cenderung wait and see dan hanya melakukan trading, hal ini tercermin dengan IHSG yang hanya bergerak pada range terbatas pada kisaran support 1.190 dan 1.205.
Dengan tetap mewaspadai faktor eksternal yang masih merupakan katalis penentu arah IHSG, dan apabila IHSG gagal menutup celah 1.216 maka kami perkirakan IHSG memiliki ruang gerak pada kisaran 1.175 - 1.210.
Kamis, 04 Desember 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar