Rabu, 12 November 2008

IHSG Butuh Energi Pendongkrak


JAKARTA - Masih belum adanya kejelasan dan perkembangan saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang terus terkena auto rejection menjadi sentimen negatif di pasar saham.

"Banyaknya sentiment negatif membuat para investor masih dihantui ketakutan akan terkoreksi lebih dalam, sehingga mereka lebih baik wait and see sambil menunggu sentimen positif," kata analis Optima Securities Ikhsan Binarto.

Belum adanya faktor pendukung menguatnya pasar saham, dia meramalkan pada saat pembukaan perdagangan saham hari ini, indeks akan menunjukkan kondisi stagnan meskipun ada penguatan.

Sementara PT Valbury Asia Futures Nico Omer Jonekheere mengatakan, kendatipun masih ada peluang penguatan tetapi para investor diingatkan untuk waspada. Pasalnya banderol bursa Indonesia masih menyimpan peluang nyungsep lagi.

Menurutnya, saat ini indeks masih tahap konsolidasi dan masih ada putaran sekali lagi ke bawah, pergerakannya antara 1.200-1.400.

Tidak hanya itu, bilamana dewi fortuna tidak berpihak, IHSG masih berpotensi untuk meluncur turun ke bawah level 1.000 akhir tahun ini.

Pertimbangannya, di akhir tahun mulai banyak data yang akan merefleksikan imbas krisis finansial global terhadap kinerja emiten-emiten bursa seperti emiten perkebunan kelapa sawit (crude palm oil/CPO) yang harganya sudah turun. Di sisi lain terus melemahnya rupiah menjadi ancaman bagi indeks.

Sebagai informasi, penutupan perdagangan saham Selasa 11 November kemarin, IHSG turun 4,124 poin (0,31 persen) menjadi 1.336,557. Sebelumnya pada sesi I, IHSG sempat naik tipis 5,448 poin (0,41 persen) menjadi 1.346,129.

Berikut analisa dari dua perusahaan sekuritas
Trimegah Securities
Seiring dengan terkoreksinya beberapa saham utama regional, IHSG pun terlihat mulai kehilangan momentum dengan ditutup melemah tipis pada level 1.336 atau tersungkur sebesar 4,12 poin.

Apabila pada perdagangan hari ini support testing yang diperkirakan masih akan terjadi dan IHSG tidak mampu bertahan pada support level 1.320, maka waspadai tekanan yang akan menyeret IHSG menguji penetrasi support 1.300/1.295. Minimnya sentimen positif maupun negatif, IHSG berpeluang gerak datar pada kisaran 1.300 - 1.350 dengan kecenderungan melemah.

Optima Investama
Indeks ditutup melemah tipis 4 poin (0,3 persen) ke level 1.336 mengikuti bursa Asia yang sedang koreksi seperti Hang Seng turun 4,7 persen, Kospi turun 2 persen, dan Nikkei turun 3 persen.

Nilai transaksi yang kecil menandakan investor masih enggan masuk ke pasar menunggu sentimen positif.
Indeks diperkirakan bergerak mixed terbatas di kisaran 1.300-1350 dengan pilihan saham, PT Perusahaan� Gas Negara Tbk (PGAS), PT Bank BRI Tbk (BBRI), PT International Nickel Indonesia Tbk (INCO), PT United Tractors Tbk (UNTR), dan PT Astra International Tbk (ASII).

0 komentar:

Caution : Wajib diklik

Followers

Caution : Wajib diklik