JAKARTA - Penurunan harga BBM jenis pertamax yang beroktan 92 sangat dimungkinkan akan terjadi pada Desember mendatang. Pasalnya harga minyak mentah saat ini terus terjadi hingga menyentuh USD50 per barel.
"Pada Desember nanti pertamax akan turun harganya. Tapi masih dikepala enam. Karena harga minyak dunia selalu turun," ujar UP Pemasaran BBM Ritel Pertamina K Denni Wisnuwardani usai Acara dialog bertajuk Tantangan Supply chain BBM & BBG Indonesia, di Financial Club, Graha Niaga, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (26/11/2008).
Dia menjelaskan, penurunan harga pertamax dan pertamax plus beberapa waktu lalu membuat meningkatnya volume penjualan dari BBM nonsubsidi tersebut. Dari yang normalnya 400 liter per hari menjadi 1.500 liter per hari.
Walaupun demikian, menurutnya jika terjadi disparitas harga yang tinggi kembali antara premium dengan pertamax, maka sekitar 30 persen dari konsumen tersebut akan berpindah lagi menggunakan premium.
"Periode normalnya adalah pada Juni, Juli, serta Agustus. Sedangkan pada September terjadi kenaikan penggunaan tertinggi," paparnya.
Dengan demikian, menurutnya konsumsi tersebut membuat volume penjualannya menjadi tinggi, yakni sekitar 200-300 ribu kilo liter per tahun.
Dia mengatakan, bahan bakar tersebut dipasok oleh Kilang Balongan, yakni sebagian besar untuk Jawa. "Sedangkan untuk Sumatra, karena tidak ada kilang maka kita akan impor, yakni dari Singapura," pungkasnya.
Rabu, 26 November 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar